Spesifikasi dan harga Smarphone Poco F4
Smarphone Poco F4, buat beberapa orang mungkin
smartphone ini tak punya upgrade penting karena masih menggunakan prosesor
Snapdragon 870 yang sama dengan Smarphone Poco F3. Tapi bagi kami yang sudah
melakukan review mendalam, Smarphone Poco F4 adalah ponsel yang bawa
peningkatan signifikan di hampir semua sektornya.
Smarphone Poco F4 adalah smartphone Rp5 jutaan yang
bersaing di kelas high-end. Harganya sedikit lebih tinggi ketimbang Poco F3
ketika pertama kali diluncurkan resmi di Indonesia.
Buat informasi saja, Smarphone Poco F4 dipasarkan pada
harga Rp5,1 jutaan untuk varian 6/128 GB dan Rp5,6 jutaan untuk model 8/256 GB.
Harga yang cukup tinggi buat 'ponsel keluaran Poco'
yang biasanya berada di rentang Rp2 juta sampai Rp3 jutaan. Namun demikian,
ponsel ini dipersiapkan sebagai killer-nya flagship killer. Benarkah demikian?
Well, berikut ini review lengkap Poco F4.
Desain Lebih Berkelas
Smarphone Poco F4 gak tampil dengan desain seamless,
seperti Poco F3. Gak ada lagi tuh bodi dengan lengkungan halus di sisi kiri dan
kanannya yang kelihatan elegan.
Desain ponsel ini lebih berkelas ketimbang seri Poco C
atau X Series yang kebanyakan gimmick gak penting. Gak ada lagi logo 'Poco'
segede gaban yang muncul di Poco F4.
Smarphone Poco F4 5G kini tampil dengan rupa yang
lebih premium dan cenderung kekinian. Bodi belakangnya terbuat dari material
kaca datar yang dilapisi tiga warna yang spesial dan mengusung bingkai yang
juga datar berbahan dasar metal.
Moonlight Silver yang kelihatan mewah dengan efek
pantulan cahaya yang indah, Night Black yang berkesan elegan, serta Nebula
Green yang tampil beda dengan warna hijau mudanya yang cantik.
sayangnya, bodi kaca ini gak diberikan perlindungan
Gorilla Glass. Padahal bodi kaca lebih rentan gores,retak atau pecah saat jatuh
ke lantai.
Poco juga mengubah bentuk modul kameranya. Modul
kamera ini mengingatkan kami dengan kamera pocket.
Frame kamera lebih kaku dan menyimpan tiga kamera
dalam satu ring atau lingkaran tipis. Tepat di bawahnya, ada LED flash yang
memanjang dengan tulisan '64MP OIS' di bawahnya.
Bodi Ramping, Tapi Kurang Enak Digenggam
Smarphone Poco F4 sekarang menampilkan desain serba
flat, mungkin terinspirasi dengan desain ponsel Android kebanyakan saat ini dan
juga bentuk iPhone generasi terbaru yang yang menganut desain serupa.
Bodi belakang datar, begitu juga dengan bingkainya.
Secara form factor, bodi ponsel tersebut memang tipis dan ringan.
Ketebalannya 7,7mm dan berat 195 gram. Bahkan ponsel
ini tak begitu menonjol saat dimasukkan ke kantong celana.
Cuma, gara-gara tepian bodi yang menyudut, membuatnya
kurang nyaman dipegang. Siku-sikunya gangguin banget.
Alhasil, kami memilih untuk menggunakan softcase
bawaan yang tersedia di paket pembelian untuk mengatasi masalah ini.
Di samping kekurangan tadi, Smarphone Poco F4 sebenarnya
punya build quality jempolan. Bodi metal dan kacanya tangguh, kami akui itu
karena selama review, Smarphone Poco F4 yang kami pakai beberapa kali jatuh dan
tak terluka sama sekali.
Ponsel itu juga sudah mengantongi sertifikasi IP53
yang membuatnya tahan percikan air dan debu.
Di bagian bawah, terdapat dual SIM tray, mikrofon,
port USB-C dan speaker. Di sisi kanan, ada tombol power yang berguna juga
sebagai sensor sidik jari dan tombol volume. Di atas, ada mikrofon, IR blaster
dan speaker lainnya.
Layar AMOLED Berkualitas
Sama halnya dengan Poco F3, smartphone ini masih
dibekali dengan panel E4 AMOLED berukuran 6,67 inci beresolusi Full HD+.
Layarnya punya frekuensi kecepatan refresh sampai
120Hz, intensitas cahaya maksimal (peak) 1.300 nits, serta sudah mendukung
HDR10+.
Satu-satunya peningkatan yang diberikan Poco adalah
fitur Dolby Vision. Dipadukan dengan HDR10+ dan sertifikasi Widevine L1,
pengguna bisa nonton Netflix di resolusi tertinggi pada mode HDR dan Dolby
Vision yang aktif.
Warnanya sudah pasti vivid dan detail yang jelas, wah
pokoknya enak deh Netflix-an pakai Poco F4.
Berkat intensitas cahaya layar yang tinggi, ngegame, scrolling medsos, dan melakukan hal
lainnya di ponsel masih dapat dilakukan secara maksimal di luar ruangan. Konten
ditampilkan dengan cukup jelas, walau kondisi matahari sedang terik-teriknya.
Satu catatan kami adalah refresh rate layar yang belum
adaptif. Cuma ada dua pilihan saja, 60Hz dan 120Hz.
Kinerja Top dengan Snapdragon 870
Snapdragon 870 memang bukan chipset medioker. Prosesor
ini termasuk chipset yang begitu kencang, bahkan masih tergolong overpower
sampai sekarang.
Terbukti dengan kecepatan pada performance core-nya
yang mencapai 3,2 GHz, salah satu yang tertinggi saat ini.
Dipadukan dengan RAM berjenis LPDDR5 hingga 8 GB serta
memori penyimpanan UFS 3.1 sampai 256 GB. Perpaduan teknologi tersebut membuat Smarphone
Poco F4 5G mampu menjalani berbagai tugas berat tanpa kendala yang berarti.
Belum lagi ada fitur Memory Expansion hingga 3 GB yang
membuat RAM bawaan baik sampai 11 GB. Gak seperti Oppo atau Realme, tak ada
pilihan RAM lainnya yang tersedia.
Spek tinggi
biasanya menghasilkan suhu yang di atas rata-rata daripada spesifikasi
kelas menengah. Poco pun melengkapi F4 dengan LiquidCool Technology 2.0 berupa
vapor chamber berukuran besar untuk pendinginan CPU yang optimal.
Bukan cuma gimmick marketing aja, sistem pendingin ini
beneran bikin suhu ponsel tetap normal. Kami sudah menyiksanya dengan
menjalankan rangkaian benchmarking, tes baterai, hingga main game berat, ponsel
tak mengalami over heat seperti Xiaomi 12 Pro.
Suhu pada bodi kaca Smarphone Poco F4 memang terasa
hangat, wajar karena kaca dan metal merupakan penghantar panas. Namun hawa
panasnya tak terlalu mengganggu saat kami menggunakannya, hangat-hangat biasa
saja.
Di AnTuTu Benchmark, Smarphone Poco F4 mencatatkan
skor yang impresif. Skor 673 ribuan poin berhasil dikantongi dengan mudahnya.
Kinerjanya berada di atas ponsel dengan Snapdragon 865
dan MediaTek Dimensity 1100. Pengujian GPU dengan memutar simulasi 3D super
berat pun dapat dijalankan dengan cukup lancar.
Beberapa saat memang terasa patah-patah, namun
selanjutnya Smarphone Poco F4 mampu menangani tugas dengan baik. Terbukti
dengan skor GPU-nya yang mencapai 240.393 poin, mengalahkan 49 persen
smartphone yang pernah diuji di AnTuTu Benchmark.
Sementara pengujian via PCMark, skornya mencapai 12
ribuan poin. Snapdragon 870 yang dipadu dengan MIUI 13 berbasis Android 12
secara pintar dapat membagi kinerja sesuai porsi atau tugas yang ada.
Dari grafik terlihat kalau performanya cenderung naik
turun. Tapi rata-rata dijalankan pada efficiency core-nya. Hal inilah yang
membuatnya punya daya baterai cukup efisien.
Selama kami review Poco F4, ponsel ini bisa bertahan
berjam-jam digunakan untuk ngetik, browsing, scroll media sosial, main game,
sampai mengabadikan momen di perjalanan.
Daya tahan baterainya lumayan impresif. Main 1
pertandingan battle royale di COD Mobile sekitar 10 menit cuma menghabiskan
baterai 5 persen. Padahal, grafis diset Very High - Max dan mode Performance
diaktifkan dengan layar 120Hz yang menyala.
Oiya, waktu pengisian baterainya juga cepat berkat
fast charging 67W. Dari 5 persen sampai habis, butuh waktu 45 menit saja.
Padahal, ponsel tetap terhubung ke jaringan WiFi dan
selular. Layar pun tetap menyala dengan intensitas diatur 50 persen.
MIUI 13 Bagus, Tapi Banyak Iklan!
Kami kira, kalau beli ponsel Poco seri high-end bakal
terbebas dari iklan yang muncul di aplikasi bawaan. Tapi malah bikin kecewa,
karena ada iklan tiap membuka aplikasi bawaan.
File Manager, Security dan lainnya kerap kali
memunculkan iklan yang bikin experience kami menurun drastis.
Selain itu banyak bloatware yang tak penting dan gak
bisa dihapus. Salah satu aplikasi yang ganggu banget adalah Mi Video.
Ketika aplikasi aktif, Mi Video mengirimkan banyak
notif rekomendasi video yang bikin kami terganggu. Tak cuma itu, banyak game
yang terpasang di ponsel, sehingga memaksa kami menghapusnya satu per satu.
Padahal secara UI dan sistem operasi, MIUI 13 berbasis
Android 12 sungguh enak buat digunakan. Transisi menunya halus dan lancar,
apalagi ketika refresh rate 120Hz diaktifkan.
Sektor keamanan dan privasinya juga lebih baik. Kami
bisa tahu aplikasi atau fungsi ponsel apa yang mengakses kamera dan mikrofon.
Kami juga dapat mengatur permission langsung di
dashboard dengan mudahnya. Ya, fungsi privasi berlapis di Android 12
benar-benar diimplementasikan dengan baik oleh MIUI 13.
Kamera dengan OIS
Smarphone Poco F4 adalah smartphone Poco pertama
dengan kamera yang didukung OIS atau optical image stabilization. Sesuai
namanya, penyertaan OIS membuat stabilisasi gambar makin terjaga.
Hardware ini membuat gambar minim blur dan sangat
membantu dalam pengambilan foto malam agar tampak cerah dan minim noise. Dengan
adanya OIS juga, para pengguna bisa merekam video ala vlog secara stabil.
OIS tersebut dipasangkan pada kamera utama 64MP dengan
bukaan lensa f/1.79 yang sensitif terhadap cahaya, sehingga diklaim mampu
menangkap gambar di kondisi low-light dengan hasil yang maksimal.
Kamera 64MP dipasangkan dengan kamera ultra wide 8MP yang
memiliki sudut sampai 119 derajat serta kamera makro 2MP untuk memotret jarak
dekat
Sementara kamera depannya 20MP yang berfungsi ganda
sebagai alat untuk membuka kunci layar berbasis pengenalan wajah.
Soal kualitas, kamera utama Smarphone Poco F4 yang
kami review dapat menghasilkan foto yang luar biasa. Memotret di dalam maupun
luar ruangan menghasilkan detail yang bagus dan minim noise, kontrasnya tidak
berlebihan dan warna yang ditampilkan tetap terlihat natural tanpa saturasi
yang berlebihan.
Memotret pada kondisi low-light juga cukup bagus
hasilnya. Action figure yang kami potret dalam kondisi cahaya yang remang masih
terlihat oke, baik itu dari segi warna dan detailnya.
Meski, ada kekurangan yang harus segera diatasi Poco
agar pengambilan foto low-light bisa lebih berkualitas lagi. Kekurangan yang
kami maksud adalah masih adanya noise serta fokus kamera utama yang sering
‘kabur-kaburan’.
Kami rasa ini merupakan ‘kesalahan’ software dan
pengolahan citra pada kamera bawaan Poco, sehingga bisa saja kekurangan
tersebut dapat diatasi saat update sistem operasi yang baru.
Kamera ultra wide dan makro juga punya kualitas yang
ciamik, asalkan pengambilan gambar didukung oleh cahaya matahari atau lampu
yang pas. Detailnya baik, kaya akan warna, white balance yang tepat dan minim
noise.
Buat kalian yang senang selfie, Smarphone Poco F4 memiliki
kamera depan 20MP yang bagus hasilnya. Warnanya natural, pas buat pengguna yang
ingin tampil apa adanya. Detail wajah yang ditangkap pun terlihat tajam,
seperti kantong mata, alis, sampai kumis tipis.
Hasil foto dengan kamera Poco F4:
Kesimpulan
Ini baru upgrade yang worth it untuk dibeli konsumen,
terutama Poco fans di Indonesia. Seri yang baru, ya bentuk dan fiturnya pun
harus baru juga.
Smarphone Poco F4 memang masih menggunakan Snapdragon
870, tapi wajar sih karena prosesor ini pun masih terbilang baru dan
berperforma tinggi juga untuk sekarang ini. Kalian mau main game apapun di
Android seharusnya bisa berjalan dengan sangat lancar, apalagi layar Smarphone
Poco F4 juga sudah 120Hz yang memberikan pengalaman smooth sampai kapanpun.
Smarphone Poco F4 membawa banyak upgrade ketimbang
Poco F3, dan inilah yang kami begitu apresiasi. Masih ada lho seri ponsel di
luar sana yang namanya saja baru, tapi tidak membawa ubahan berarti pada bentuk
dan fiturnya.
Mulai dari desain, Smarphone Poco F4 kini tampil
elegan dan premium dengan bodi flat dan ramping. Bodinya pun sudah kaca dengan
warna yang terlihat cantik, meski memang tak ada perlindungan Gorilla Glass dan
mudah banget kotor karena jejak sidik jari.
Dari segi spesifikasi, Smarphone Poco F4 pun sudah
mumpuni untuk menjalankan berbagai aplikasi maupun game berat dengan grafis
tertinggi. Baterainya cukup impresif, dengan kecepatan charging yang juga amat
cepat.
Kamera yang mendapatkan upgrade paling tinggi, yakni
kehadiran OIS untuk pertama kalinya pada ponsel Poco. Hadirnya OIS membuktikan
kalau Poco gak cuma fokus pada performance saja, tapi juga memperhatikan
kebutuhan kreator konten akan ponsel dengan kamera yang proper.
Dibandrol Rp5 jutaan, Smarphone Poco F4 merupakan
ponsel yang andal dan serba bisa. Gak salah untuk memasukkannya ke dalam daftar
beli saat kalian butuh ponsel harga terjangkau dengan performa dan fitur yang
cukup lengkap.
Komentar