Wawali Kota Solo Kunjungi SMPN 8
Feb 15, 2024 | Blog, Pendidikan
Wakil Wali Kota Surakarta Kunjungi SMPN
8-Puspaga (Pusat Pembelajaran Anak dan Keluarga) merupakan salah satu upaya
untuk mewujudkan kota Surakarta sebagai kota yang layak anak. Peluncuran waktu
itu dilaksanakan di Bale Tawangarum Balai Kota Surakarta (9/9/2020). Puspaga
merupakan unit layanan satu pintu untuk membantu mengatasi permasalahan dalam
keluarga. Puspaga merupakan rujukan pengasuhan, pendidikan kesehatan
perlindungan bagi anak dan Orang Tua guna menunjang tumbuh kembang anak secara
optimal.
SMPN 8 Surakarta di bawah pimpinan
Triad Suparman, M.Pd. mengadakan apel/ kegiatan yang dilakukan di halaman
SMPN 8 Surakarta pada pukul 06.30 WIB. Kamis (15/2/2024). Acara diawali dengan
doa bersama, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin
oleh Thalita (9B). Apel diikuti oleh Wakil Wali Kota Surakarta semua siswa
kelas 7 – 9, Bapak/Ibu Guru dan Karyawan, dan Tamu Undangan.
Selanjutnya ucapan selamat datang dari Kepala
SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd. “Adanya kegiatan ini dapat meningkatkan
peran serta warga SMPN 8 Surakarta dalam pencegahan dan penurunan tingkat
kekerasan perempuan anak dalam keluarga, di lingkungan SMPN 8 Surakarta. Sekaligus mewujudkan
Kota Surakarta menjadi kota layak anak yang paripurna tanpa kekerasan,”
harapnya.
Selesai ucapan selamat datang dari Kepala
Sekolah, kemudian menampilkan perform pidato dengan menggunakan bahasa Jawa
yang dilakukan oleh Estu Unggul (9C). Dilanjutkan dengan pengarahan tentang
penguatan Puspaga dari Wakil Wali Kota Surakarta, Drs. Teguh Prakosa.
Menyampaikan beberapa hal antara lain tentang etika, unggah – ungguh, masalah
kesederhanaan dalam kehidupan sehari – hari. Menghargai perbedaan, menghargai
yang lebih tua. Termasuk mengenai slogan – slogan yang ada di SMPN 8 Surakarta, bahwa slogan
harus sesuai dengan tindakan.
Di dalam sekolah cerminan pertama adalah Guru (digugu lan ditiru), dipercaya
dan dicontoh serta memilih siswa perjenjang 4 orang untuk menceriterakan
kegiatan bangun tidur sampai berangkat sekolah dengan menggunakan Bahasa Jawa.
Juga menambah siswa untuk menyanyikan tembang Macapat (Unggul, Vida, Jenar),
dan ada beberapa siswa, sehingga semuanya berjumlah 17 orang. Ternyata masih
banyak siswa yang kurang dalam menyampaikan cerita menggunakan Bahasa Jawa. Ini
merupakan salah satu bukti bahwa Bahasa Jawa kurang disukai oleh siswa.
Selesai pengarahan dilanjutkan deklarasi anti
bullying SMPN 8 Surakarta sekaligus
penandatanganan deklarasi antara lain: Wakil Walikota Surakarta, Kepala Dinas
Pendidikan Kota Surakarta (Dian Rineta, ST.,M.Si.), Kepala DP3AP2KB Surakarta
(Purwanti, S.KM.,M.Kes.), Camat Kecamatan Jebres (Dyah Saraswati,
S.STP.,M.A.P.), Kepala SMPN 8 Surakarta (Triad Suparman, M.Pd.), Koordinator
TPPK SMPN 8 Surakarta (Wahyu Prihatin Sayekti, S.Pd.), Perwakilan Guru/Karyawan
SMPN 8 Surakarta (Hesti Setyaningsih, S.Kom.), Perwakilan Murid SMPN 8
Surakarta (Gravida Raditya Hutama), Perwakilan Komite SMPN 8 Surakarta (Drs.
Suharno, MM.,CA.,Ak.).
Acara apel dan pengarahan dari Wakil Wali Kota
Surakarta diakhiri dengan foto bersama pada pukul 08.00 WIB. Kemudian siswa
melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya, sedangkan siswa
sebanyak 100 orang akan mendapatkan materi penguatan dengan tema Pencegahan
Bullying, Pencegahan Pernikahan Anak, atau Pergaulan Remaja yang dilakukan di
ruang Aula.
Kegiatan di ruang Aula, dimulai dengan sambutan
yang disampaikan oleh Kepala SMPN 8 Surakarta,
dilanjutkan dengan sambutan dari Kabid Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan (KHPP), Selvi Rawung, S.KM. yang memberikan arahan dan motivasi
kepada siswa yang terpilih untuk mengikuti kegiatan Psikoedukasi. Juga
mengingatkan kepada seluruh siswa terpilih agar selepas mendapatkan materi dan
pembinaan dapat menjadi pelopor kesehatan mental yang aktif mendukung kegiatan
positif di SMPN 8 Surakarta khususnya di kelas masing – masing.
Pemberi materi dari Yayasan Kakak (Kepedulian
terhadap Anak Surakarta), Kiki Fernando, Aviq Putra, Intan Hadiah Rastiti.
Yaitu tentang Kesehatan Mental dan Kekerasan pada Anak. Kegiatan kali ini
dengan pembawa acara, F.Nita Purwaningsih, S.Ag., dan Sutinah, S.Pd. berjalan
lancar, seluruh siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan psikoedukasi.
Dari 100 siswa ini dipilih 20 siswa untuk dilantik menjadi Pelapor/Pelopor yang
kemudian bertugas mendukung kegiatan positif di SMPN 8 Surakarta dan dipantau oleh
Yayasan Kakak.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 12.00 WIB.
Semoga dengan adanya kegiatan ini, warga SMPN 8 Surakarta bisa mengambil
manfaatnya. Menjadi sekolah yang anti bullying, sesuai dengan harapan kita
semua. Sukses untuk SMPN 8 Surakarta!
Sie Publikasi SMPN 8 Surakarta: Dra. Sri Suprapti
Komentar