Dirjen GTK: “guru ASN P3K Tahun 2024 target 1 juta”
Dirjen GTK: “guru ASN P3K Tahun 2024 target 1 juta”-SMPN 8 Surakarta di bawah pimpinan Triad Suparman,M.Pd memiliki sekitar 53 guru dan tenaga pendidik. Adapaun status guru dan tenaga pendidik belum keseluruhan sebagai ASN Negeri. Sejak tahun 2019, pemerintah terus berupaya menuntaskan permasalahan kejelasan status dan kesejahteraan guru – guru honorer yang telah menahun. Seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN P3K) yang dilaksanakan sejak 2021 menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang capaiannya terus ditingkatkan.
”Saat ini pemerintah tengah berupaya agar seluruh rombongan belajar
dan mata pelajaran di sekolah negeri diampu oleh guru ASN. Target rekrutmen
guru ASN P3K dari tahun 2020 adalah satu juta guru, dan diharapkan hingga nanti
tahun 2024, satu juta guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua, ”
disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK)
Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar
(SMB) berjudul ”Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN P3K ”
pada Kamis, (9/11/23).
Nunuk menuturkan bahwa guru honorer yang telah diangkat menjadi guru ASN P3K
sejak tahun 2021 berjumlah 544.000 orang. Pada tahun 2023 masih berlangsung
proses seleksi guru ASN P3K sehingga nantinya akan ada tambahan sebanyak
296.000 orang guru ASN P3K baru. ”Dengan demikian, jumlah guru yang
diangkat menjadi ASN P3K nanti sudah mencapai lebih dari 800 ribu orang, ”
ungkapnya.
Dirjen GTK juga menuturkan bahwa Kemendikbudristek memiliki visi untuk
menjadikan guru sebagai profesi terhormat, bermartabat, dan membanggakan.
”Untuk mewujudkannya, kami melakukan berbagai upaya seperti koordinasi
dengan berbagai kementerian dan lembaga lain yang masuk ke dalam panitia
seleksi nasional (panselnas) untuk merumuskan kebijakan seleksi guru ASN P3K
setiap tahun, ” pungkasnya.
Selain itu, bersama Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), Kemendikbudristek
secara intensif mengadakan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda),
khususnya untuk menyosialisasikan kebijakan dan mendorong pemda agar
mengusulkan formasi sesuai dengan kebutuhan yang sudah dihitung. Kemudian,
Kemendikbudristek juga memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan baik dan
turut membantu memberikan data pendukung untuk Kementerian Keuangan agar bisa
merumuskan kebijakan pembiayaan guru P3K, termasuk membantu penyiapan guru
mengikuti seleksi dengan memberikan pelatihan mandiri atau online menggunakan
learning management system.
Dalam webinar tersebut hadir 3 narasumber lain, yakni Sekretaris Daerah Sumba
Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Umbu Ngadu Ndamu; guru SDN 3 Tekad Tanggamus,
Lampung, Guru ASN P3K 2021, Avisa Apvif Kusuma; dan guru SMP Negeri Nuba
Arat,Sikka, NTT, Guru ASN P3K 2022, Yulius Edison Dara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur, NTT, Umbu Ngadu Ndamu
menuturkan bahwa total guru ASN P3K di daerahnya berjumlah 1.230 orang.
”Rinciannya adalah tahun 2020 ada 3 orang, tahun 2021 tahap 1 ada 78
orang, tahap 2 ada 50 orang, tahun 2022 dengan total yang lulus 1.099 orang, ”
ungkapnya.
Umbu menambahkan bahwa tahun ini daerahnya mendapat 532 formasi, namun guru
honorer yang lolos ke tahap seleksi administrasi hanya 264 orang. Atas dasar
hal itu, diperlukan upaya maksimal dari pihak pemerintah daerah agar para calon
ASN P3K bisa lolos ke tahapan – tahapan berikutnya.
”Beberapa contoh upaya yang dilakukan sebagai pemerintah daerah,
misalnya dinas pendidikan, melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang
kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN P3K, serta memperjuangkan
kesejahteraan guru honorer khususnya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun,
” kata Umbu.
Pengangkatan guru honorer menjadi ASN P3K merupakan salah satu terobosan
yang dilakukan Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan guru honorer
yang telah terjadi bertahun – tahun. Hal ini sejalan dengan upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, program ini disambut
baik oleh para guru.
Adanya perubahan status guru dari honorer ke ASN P3K sehingga membawa
jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru, yang meliputi gaji dan tunjangan
profesi. Perubahan status tersebut akan memungkinkan lebih banyak guru
mengikuti program – program peningkatan kompetensi dan sertifikasi.
ASN P3K 2022, SMP Negeri Nuba Arat, Sikka, NTT, Yulius Edison Dara,
menuturkan bahwa pengangkatan guru honorer menjadi ASN P3K adalah program yang
sangat dibutuhkan dan memberikan banyak manfaat bagi para guru. Saat ini ia
mengaku bersyukur telah mendapatkan jaminan ekonomi untuk keluarga. Selain itu,
ia juga telah mendapatkan tunjangan profesi, dapat terus mengembangkan
keprofesiannya seperti mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.
”Ketika ekonomi guru meningkat, maka semangat mengajar pun menjadi
lebih meningkat dan murid mendapatkan hak belajar yang lebih berkualitas, ”
ungkap Yulius.
Dampak serupa dirasakan pula oleh guru ASN P3K 2021, SDN 3 Tekad Tanggamus,
Lampung, Avisa Apvif Kusuma. ”Dengan menjadi ASN P3K, saya merasakan
dampak positif yang signifikan, yakni meningkatnya status dan kesejahteraan
ekonomi, membuka akses yang lebih besar ke program – program pelatihan dan
sertifikasi untuk peningkatan kompetensi pribadi, serta mendapatkan rasa aman
dalam menjalani karier, ” ujarnya gembira.
Berdasarkan pengalamannya, Avisa mengemukakan beberapa tips agar lolos dalam
proses rekrutmen guru ASN P3K, yakni memastikan semua dokumen yang diperlukan
sudah lengkap dan akurat agar lolos dalam seleksi dokumen. Selanjutnya, aktif
mencari informasi terkait persyaratan dan tahap – tahap seleksi, mempersiapkan
diri secara mendalam untuk menghadapi ujian, berdiskusi dengan rekan – rekan
yang juga mengikuti rekrutmen, dan mencari referensi yang relevan dengan
jurusan. ”Selain persiapan teknis, tidak lupa untuk selalu berdoa, ”
pungkasnya.
Source: laman
kemdikbud.go.id
Komentar