Perjalanan Putra Jokowi jadi Wali Kota Solo-Dilansir dari Majalah Tempo edisi Sabtu, 13 Juni 2020, nama Gibran mulai masuk pusaran pemilihan Wali Kota Solo ketika Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi mengumumkan hasil survei pada 25 Juli 2019. Popularitas Gibran kala itu mencapai 90 %, dengan tingkat penerimaan 61 %.
Gibran mengungkapkan keinginannya terjun ke
politik ketika menjadi pembicara dalam Playfest 2019 di kawasan Gelora Bung
Karno pada 25 Agustus 2019. Praktis, Gibran mulai terbuka berbicara politik. “ Nanti
kabari saya kalau pendaftaran sudah dibuka,” kata Gibran. Namun, kala itu PDIP Solo menutup
peluang Gibran menjadi calon wali kota. Pada 9 September 2019, mereka bahkan
telah mendaftarkan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa.
Pada 18 September, Gibran menemui Wali Kota
Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, di Loji Gandrung untuk
menanyakan mekanisme pencalonan Wali Kota Solo melalui PDIP. Beberapa hari
berselang, 23 September Gibran menjadi anggota PDIP Solo. Lalu pada 12 Desember
dia mendaftar sebagai balon Wali Kota Solo melalui DPP PDIP. Pencalonan Gibran
ditolak oleh DPC PDIP Solo karena mereka sudah lebih dulu mengusung Purnomo - Teguh.
Pada 9 Maret 2020, DPP PDIP menyatakan sudah
memutuskan kandidat yang akan diusung menjadi calon Wali Kota Solo, tapi masih
enggan menyebutkan nama. Pada 24 April, Purnomo menyatakan mundur dari bursa
pencalonan dengan alasan ingin berfokus menangani wabah Covid - 19. Lalu pada 7
Juni, DPC PDIP Solo menolak permintaan Purnomo mundur dari pencalonan dan
memintanya tetap menjadi rival Gibran sampai rekomendasi partai terbit.
PDIP mengumumkan Gibran sebagai kandidat yang
akan diusung di Solo pada 17 Juli. PDIP juga mengumumkan Teguh Prakosa sebagai
pendamping Gibran. Semua partai yang memiliki kursi di DPRD Surakarta mendukung
Gibran kecuali Partai Keadilan Sejahtera alias PKS. Sebab PKS tidak memiliki
cukup kursi untuk mengusung calonnya sendiri. Terdapat kemungkinan bahwa Gibran
akan menjadi calon tunggal ketika itu.
Kemungkinan itu sirna. Bagyo Wahyono seorang
Wiraswasta maju secara independen didampingi Suparjo Fransiskus Xaverius.
Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2020 pun digelar pada 9 Desember 2020.
Pasangan Gibran - Teguh menang dengan total suara 225.451 atau 86,5 %.
Sedangkan rivalnya, Bagyo - Suparjo mendapat 35.055 suara atau 13,5 %. Gibran
pun dilantik pada Jumat, 26 Februari 2021.
Komentar