Langsung ke konten utama

Guru masuk Marketplace? Buy and Sell?

 


SMPN 8 Solo-Guru masuk Marketplace? Pro dan Kontra?-Mendikbud Ristek (Menteri pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) yang biasa disapa Mas Menteri Nadiem Makarim menggagas rencana membuat marketplace guru. Gagasan mas menteri tersebut membuat masyarakat bereaksi terkhusus para guru di Indonesia.

Pengertian Marketplace guru adalah salah satu rencana yang dibuat Mas Menteri Nadiem karena melihat perekrutan tenaga kependidikan / guru yang masih menyisakan beberapa masalah. Sehingga, Mas Menteri Nadiem pun menggagas adanya marketplace guru.

Beliau menyebutkan bahwa guru bisa sangat dibutuhkan pada waktu yang tidak terduga seperti pindah, berhenti, pensiun, ataupun sudah meninggal. Menurut mas menteri, proses perekrutan guru pun dilakukan “secara terpusat” sehingga bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.

“Perekrutan ini dilakukan secara terpusat karena adanya kekhawatiran bahwa jumlah dan kompetensi guru itu tidak sesuai kebutuhan dan sebenarnya kalau kita sudah punya data dari setiap sekolah, seharusnya yang mengerti kebutuhan rekrutmen itu kembali kepada sekolah,” tambahnya.

“Guru itu adalah pekerja di dalam sekolah – sekolah kita yang bisa kapan saja pindah, bisa saja berhenti, pensiun, atau meninggal sewaktu-waktu,” tandasnya.

Sesuai dengan namanya, marketplace guru merupakan tempat / wadah untuk semua guru yang dapat mengajar. Wadah ini menjadi database yang dapat diakses oleh semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia.

“Marketplace untuk talent guru, di mana akan ada suatu tempat di mana semua guru yang boleh mengajar masuk ke dalam sebuah database yang bisa diakses oleh semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia,” kata Mas Menteri.

Marketplace tersebut dapat digunakan untuk para guru menyimpan data mereka sebagai guru. Pihak sekolah dapat mencari siapa saja yang dapat menjadi guru dan diundang untuk kebutuhan sekolahnya tersebut.

Dengan begitu, marketplace guru dapat menjadi tempat yang dapat digunakan guru dan pihak sekolah dalam mencari pengajar yang dibutuhkan di sekolah itu. Sehingga prosesnya dapat lebih dimudahkan dan lebih tertuju sesuai kebutuhan.

Marketplace guru bisa digunakan oleh guru – guru baik guru honorer maupun guru yang lulus seleksi PPPK, guru lulusan PPG pra jabatan, hingga calon guru ASN atau guru yang sudah direkrut sekolah.

Untuk kategori guru honorer , maka para guru yang telah lulus seleksi pegawai pemerintah dan perjanjian kerja (PPPK) akan dimasukkan langsung ke ruang penyimpan data marketplace guru.

Di sisi lain pelaksanaan seleksi PPPK pun akan ditingkatkan frekuensinya agar menjadi lebih dari sekali dalam setahun.

Kategori guru lulus PPG Prajabatan pun juga turut dimasukkan marketplace sehingga datanya tersedia dalam marketplace tersebut. Baik lulusan guru honorer dan PPG Pra jabatan berhak dalam mengajar di sekolah – sekolah di Indonesia.

Dari informasi tersebut terdapat Pro – Kontra mengenai rekrutmen guru lewat marketplace mulai 2024, beberapa warganet juga menganjurkan untuk tidak serta merta menghebohkan wacana tersebut dan menunggu penjelasan lebih lanjut terkait sistem marketplace guru yang ditawarkan mas menteri Nadiem.

Salah satu cuit @Subchan **

ditunggu dlu aja sih, mungkin nanti akan ada istilah baru lagi untuk “marketplace” guru ini’’

Lalu @yellow_ ** juga mengutarakan begini

” Mending tuh nunggu dulu kinerja pastinya gimana, jangan tiap ada trobosan baru langsung disalah artikan terus menerus, yg pastinya pak nadiem n team punya ilmu pengetahuan dan pengalaman yg lebih, kalo blum apa apa udh ditolak malah tkutnya hal itu baik buat semua orang’’

Ini kata @MsTutor  **

‘’Kebiasaan orang Indonesia, cuman baca depannya dan tidak memahami maksud Pak Nadiem Makarim. At the end ngamuk2, marah2 padahal isi kemarahannya gak ada,’’

Nah seperti itu kira – kira gambaran marketplace versi mas menteri, bagaimana tanggapan anda, silahkan beri komentar yang menarik ya!!!

Komentar

CRYPTO LEGIT, JOINT FOR FREE

Join As Now

SafelinkU | Shorten your link and earn money