Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Disdik Kota Surakarta, Dian Rineta,
S.T.,M.Si. ini diikuti oleh 45 orang peserta guru kelas 7, 8, dan 9 SMP Negeri
8 Solo. Beliau berpesan, upayakan selangkah lebih depan dari anak – anak.
Workshop empat hari ke depan tidak hanya bertambah ilmu, kemampuan memproses
pengembangan perangkat ajar kurikulum merdeka, namun ada ikatan batin dengan
anak didik. Amati anak, kalau ada perubahan untuk segera ditindaklanjuti.
Lebih lanjut, Dian Rineta, S.T., M.Si. mengungkapkan kegiatan ini digelar
dalam rangka mengajak guru – guru SMP Negeri 8 Solo supaya belajar secara intensif
dan praktek bagaimana melaksanakan Kurikulum Merdeka yang sudah dilaunching
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) RI sehingga bisa mempraktekkan sesuai dengan kaidah –
kaidah yang memang harus dipahami terlebih dahulu.
Melalui kegiatan ini guru – guru diajak untuk praktek langsung membuat modul ajar yang tujuan akhirnya mereka bisa membuat modul ajar yang sesuai dengan prinsip – prinsip Kurikulum Merdeka. Guru merdeka untuk merencanakan dan mengevaluasi konsep – konsep pembelajaran di kelas sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik peserta didik.
Acara Workshop dilanjutkan dengan doa oleh Abdullah Yusuf. S.Pd. Untuk
narasumber SMP Negeri 8 Solo merangkul Abi Satoto,S.Pd., M.Si., sebagai materi
1 menyampaikan Kebijakan Dinas Pendidikan tentang Kurikulum Merdeka.
Selanjutnya lPrih Sasono Hadi, S.Pd., sebagai materi 2 dengan judul
Implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan selanjutnya, sebagai materi 3 denga
judul Sistematika dan Komponen Modul yang disampaikan oleh Dr. Sarwanto, M.Si.
Kegiatan materi 4 yaitu Pengembangan Model Pembelajaran dalam Modul Ajar oleh Dr. Muhammad Masykuri, M.Si.. Materi 5 Pembelajaran Hybrid ( l sesi) yang disampaikan oleh Dr. Paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si., M.Sc. Materi 7 adalah Inovasi Media oleh Dr. Singgih Pribadi, M.Pd. Materi ke 8 – 9 tentang Pengembangan Asesmen dalam Modul Ajar (2 sesi) , oleh Dr. Sri Yamtinah, M.Pd. Sedangkan untuk hari terakhir keempat (Jum’at, 16 Juni 2023) dengan kegiatan tugas mandiri, pada pukul 13.30 WIB.
Menurut Ketua Panitia Workshop SMP Negeri 8 Solo, Partini, S.Psi. bahwa
penyusunan perangkat ajar Kurikulum Merdeka ini bertujuan untuk memberikan
kemudahan dan membantu bagi guru – guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Dengan adanya penyusunan perangkat ajar ini akan memberikan kemudahan bagi
mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran, khususnya pembelajaran
differensiasi.
Kepala SMP Negeri 8 Solo, Triad Suparman, M.Pd. mengharapkan dengan adanya kegiatan ini akan banyak memberikan kemudahan bagi Guru dan anak – anak mendapatkan suatu proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Pada akhirnya capaian pembelajaran pada tujuan pembelajaran betul – betul bisa tercapai.
Tidak hanya itu, saat ini hidup di zaman yang disebut smart society
5.0. Ini menunjukkan bahwa yang menjadi pengendali itu adalah diri sendiri dan
bukan orang lain. Yang membuat beda karena kita memiliki nilai – nilai karakter
profil Pelajar Pancasila. Semangat dari Kurikulum Merdeka ini adalah profil
Pelajar Pancasila. Meliputi iman taqwa akhlak mulia, gotong royong, kebhinekaan
global, mandiri, kreatif dan bernalar kritis.
Lebih lanjut menegaskan semangat Kurikulum Merdeka menjadi pembeda dari
kurikulum sebelumnya. Pertama, pembelajarannya berfokus pada pembelajaran
project untuk mengembangkan soft skill dan karakter. Hal ini harus dilakukan.
Bagaimana bisa mengajarkan karakter baik kalau gurunya tidak berkarakter.
Kedua, literasi dan numerasi dan ketiga memiliki kebebasan dan kemerdekaan
pembelajaran berdasarkan kompetensi masing-masing peserta didik.
Ending penyusunan ini adalah modul pembelajaran. Hanya saja itu bukan barang
mati, tetapi sifatnya dinamis sesuai dengan kondisi karakteristik peserta didik
dalam sebuah kelas. Guru memiliki kebebasan dan melaksanakan pembelajaran dalam
konteks Kurikulum Merdeka.
Perlu diketahui bahwa melalui Perangkat Ajar, dapat dengan mudah menemukan inspirasi materi pengajaran sesuai dengan mata pelajaran dan fase di mana Guru mengajar. Setiap perangkat ajar juga dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran yang memudahkan dalam menavigasi proses pembelajaran yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Kesimpulan dari workshop ini adalah bahwa Modul ajar serupa dengan RPP atau
lesson plan yang memuat rencana pembelajaran di kelas. Namun, pada modul ajar
terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding RPP sehingga disebut RPP Plus.
Dengan dilakukan kegiatan ini modul ajar dapat membantu guru dalam: 1) Memandu
guru melaksanakan pembelajaran; 2) Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan
kualitas pembelajaran; 3) Menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran; 4) Menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran sesuai capaian pembelajaran; 5) Mendukung
pencapaian kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila
pada setiap tahap perkembangan pada suatu mata pelajaran.
Komentar