Langsung ke konten utama

Elektabilitas Pasangan Ganjar Masih Minin Jika di sandingkan dengan tokoh ini

 


Elektabilitas Pasangan Ganjar serta Uno Masih Minin

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Amir Uskara menngungkapkan dua alasan mengapa elektabilitas duet Ganjar serta  Uno belum maksimal. Dalam survei lembaga Voxpol Centre, elektabilitas pasangan ini disebut akan kalah dari pasangan Prabowo Subianto serta Muhaimin Iskandar.

Amir menyatakan belum membaca lengkah hasil survei Voxpol tersebut. Namun dia mengakui bahwa pasangan Ganjar serta Sandiaga sejauh ini belum memiliki elektabilitas yang signifikan.

"Sampai saat ini yang kita baca, memang kalau antara Pak Ganjar disandingkan dengan Pak Sandi memang belum mengangkat," kata Amir saat ditemui di acara Rapat Koordinasi Baserta Pemenangan Pemilu PPP di Masjid At Taqwa, Jakarta, Ahad, 27 Agustus 2023.

Amir pun menjelaskan alasan kenapa elektabilitas pasangan tersebut belum maksimal. Pertama, menurut dia, karena latar belakang ideologi konstituen partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP yang berbeda.

Kedua menurut Amir, hal itu juga dipengaruhi oleh belum dideklarasikannya secara resmi Uno sebagai kandidat calon wakil presiden pendamping Ganjar.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Amir Uskara menngungkapkan dua alasan mengapa elektabilitas duet Ganjar serta  Uno belum maksimal. Dalam survei lembaga Voxpol Centre, elektabilitas pasangan ini disebut akan kalah dari pasangan Prabowo Subianto serta Muhaimin Iskandar.

Amir menyatakan belum membaca lengkah hasil survei Voxpol tersebut. Namun dia mengakui bahwa pasangan Ganjar serta Sandiaga sejauh ini belum memiliki elektabilitas yang signifikan.

"Sampai saat ini yang kita baca, memang kalau antara Pak Ganjar disandingkan dengan Pak Sandi memang belum mengangkat," kata Amir saat ditemui di acara Rapat Koordinasi Baserta Pemenangan Pemilu PPP di Masjid At Taqwa, Jakarta, Ahad, 27 Agustus 2023.

Amir pun menjelaskan alasan kenapa elektabilitas pasangan tersebut belum maksimal. Pertama, menurut dia, karena latar belakang ideologi konstituen partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP yang berbeda.

Kedua menurut Amir, hal itu juga dipengaruhi oleh belum dideklarasikannya secara resmi Uno sebagai kandidat calon wakil presiden pendamping Ganjar.

"Sepanjang Pak Ganjar serta Mas Sandi belum disandingkan, konstituen Pak Sandi tidak akan milih Pak Ganjar," ucapnya.

Kandati begitu, kata Amir, pihaknya akan terus berupaya untuk mengangkat elektabilitas pasangan ini. Upaya ini , menurut dia, sesuai dengan kesepakatan yang dilakukan partainya dengan PDIP.

Lembaga Voxpol Centre dalam survei terbarunya bulan ini menyebutkan elektabilitas duet Ganjar serta Sandiaga kalah dari duet Prabowo Subianto serta Muhaimin Iskandar.

Elektabilitas Ganjar-Sandiaga mencapai 29,8 persen serta sesertagkan Prabowo-Cak Imin mencapai 31,5 persen.

Survei tersebut dilakukan pada 24 Juli - 02 Agustus 202 dengan mewawancarai secara langsung 1.200 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik acak bertingkat atau multistage random sampling. Mereka mengklaim survei itu memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Peluang Sandiaga jadi pendamping Ganjar disebut meredup

Uno merupakan kandidat calon wakil presiden yang disodorkan PPP ke PDIP. Akan tetapi,  peluang pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif itu untuk mendamping Ganjar belakangan disebut meredup.

Hal itu tak lepas dari munculnya opsi Ganjar disandingkan dengan calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Basweserta. Pada Sabtu lalu, Sandiaga bahkan membuka opsi dirinya berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY pada Pilpres 2024

Komentar

CRYPTO LEGIT, JOINT FOR FREE

Join As Now

SafelinkU | Shorten your link and earn money