Yenny Wahid Beri Dukungan Ganjar, Apa kabar di Konflik Wadas?
Putri mendiang
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, ogah
bicara banyak ketika ditanya dukungannya kepada calon presiden Ganjar Pranowo
dan kaitannya dengan konflik lahan di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Saat itu, para kader Gus
Dur yang tergabung dalam kelompok Gusdurian melalui adiknya, Alissa Wahid, ikut
menolak pertambangan batuan andesit untuk bendungan Bener yang akan menggusur
rumah warga di era pemerintahan Ganjar Pranowo.
“ Tanya sendiri, “ ungkap Yenny saat ditemui di Hotel Borobudur,
Jakarta Pusat, pada Jumat, 27/10/2023, usai para kader Gus Dur mendeklarasikan
dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dalam pemilihan presiden 2024
mendatang.
Ihwal apakah keputusan
para pengikut Gus Dur ini juga dibahas bersama Alissa Wahid dan
mempertimbangkan konflik lahan di Wadas, Yenny tidak menjawab. Dia hanya
mengulangi pernyataannya untuk menanyakan sendiri kepada adiknya itu.
Para kader barisan Gus
Dur resmi memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, dalam
pemilihan presiden 2024 mendatang. Dalam keputusan ini, Yenny hanya menyebut
Mahfud Md sebagai pertimbangan karena diklaim dekat dengan Gus Dur dan
konsisten menegakkan hukum di Indonesia.
Koordinator Nasional
Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, sempat melakukan advokasi dalam kasus Desa
Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dia datang langsung
menemui warga yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener dan
tambang batu andesit di Wadas, pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Setelah bertemu dengan
warga dan melihat kembali beberapa advokasi yang dilakukannya, Alissa mengaku
menemukan pola yang sama, termasuk problem - problem yang mendasar.
“ Misalnya mulai dari Kendeng dulu, Sukolilo,
lalu Rembang, kemudian beberapa konflik lain yang lebih kecil skalanya seperti
di Kendal, dan berbagai tempat itu, sebetulnya kami melihat pola yang sama, “ ujar dia dalam diskusi virtual Pembangunan dan
Perdamaian Meretas Petaka Wadas yang digelar Pusat Studi Keamanan dan
Perdamaian (PSKP), Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin, 14 Februari 2022.
Komentar