SMPN 8 Solo
Mengenalkan Kearifan Lokal dengan P5
Oct 11, 2023 |
Blog,
Pendidikan
SMPN 8 Surakarta,
dibawah pimpinann Triad Suparman, M.Pd. sejak memasuki awal tahun pembelajaran
2023/2024, telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Pada kurikulum tersebut ada
projek yang dikenal dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu sistem pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila
dengan mengacu pada P5 yaitu diantaranya potensi diri, pemberdayaan diri,
peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.
Kegiatan
Projek tema1 “Kearifan Lokal” kelas 7 dimulai pada hari Rabu, 4 Oktober – 10
Oktober 2023. Kegiatan Projek tema 1 ini dibuka oleh Waka Humas, Muji Widodo,
S.Pd. Sebelumnya dibuka kegiatan diawali dengan doa yang dipimpin oleh Waka
Kesiswaan, Wahyu Prihatin Sayekti, S.Pd. dilanjutkan dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya yang dipimpin oleh Hetty Dwi Agustin, S.Pd.
Setelah dilakukan pembukaan dilanjutkan kegiatan menuju ke ruang Aula, Prico
Diana Dewi, S.Pd., M.H. menyampaikan pemahaman projek tema Kearifan Lokal.
Kemudian pembentukan kelompok dan menentukan bentuk laporan tugas akhir.
Pada tahun ini
SMPN 8 Surakarta
kembali melaksanakan Gelar Karya P5 dengan mengusung tema “Kearifan Lokal,
Cinta Warisan Budaya Indonesia di Kota Surakarta”. Gelar karya tersebut
merupakan proyek pertama yang diselenggarakan di SMPN 8 Surakarta
untuk tahun pelajaran 2023/2024 dengan melibatkan peserta didik kelas 7.
Kegiatan ini berlangsung di halaman dan Aula, serta di ruang kelas.
Peserta didik
kelas 7A – 7H, pada hari Kamis tanggal 5 Oktober 2023 mulai pukul 08.00 – 11.30
WIB melakukan kunjungan ke Pura mangkunegaran, bersama Wali Kelas dan Guru
Pendamping. Di dalam Pura Mangkunegaran bersama dengan pemandu wisata
memberikan petunjuk untuk menjelaskan seluk beluk tentang tempat-tempat yang di
dalam Pura mangkunegaran.
Kegiatan ini
merupakan kegiatan kurikulum merdeka dan merupakan kewajiban sekolah untuk
melaksanakan yang namanya kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal Cinta Warisan
Budaya Indonesia di Kota Surakarta, dengan tujuan melihat potensi apa yang
dapat dikembangkan dan mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan
tersebut.
Dan sebelum
berangkat ini sekolah melakukan survei yang dilakukan oleh tim panitia kegiatan
yang dilaksanakan kurang lebih 2 minggu yang lalu. Survei yang dilakukan
digunakan untuk mengecek tempat tempat yang dikunjungi. Dan ini adalah bentuk
usaha usaha untuk mengenalkan kearifan lokal. Dan inilah yang harus peserta
didik ketahui tentang kearifan lokal di Kota Surakarta.
Perlu
diketahui bahwa, Kota yang dilintasi Sungai Bengawan Solo ini lekat citranya
sebagai pusat budaya Jawa yang hingga kini masih bertahan, yakni Kraton
Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Solo adalah sebuah penyebutan nama
populer atau nama branding untuk Kota Surakarta. Sedangkan, Surakarta adalah
nama resmi administratif untuk Kota Solo. Dengan kata lain Solo dan Surakarta
adalah sama.
Setelah
kunjungan ke Mangkunegaran peserta didik mengerjakan LKPD individu, dilanjutkan
dengan membuat laporan. Tiap kelompok harus sudah menyepakati bentuk laporan
tugas akhir, berbentuk karya tulis, main mapping atau kliping atau bentuk lain
yang sejenis. Termasuk juga menyiapkan lagu – lagu Daerah yang akan ditampilkan
di kelas.
Hari terakhir
untuk tema 1 Kearifan Lokal, melakukan senam ringan dipimpin oleh Guru Olah
Raga, menyanyikan lagu Pelajar Pancasila secara bersama-sama dan dilanjutkan
menyanyikan lagu-lagu Daerah mulai kelas 7A – 7H. Diakhiri dengan menyampaikan
kesan dan pesan selama mengikuti P5 tema 1 secara tertulis sebagai tugas
kelompok, diakhiri dengan refleksi dan kebersihan kelas.
Nilai – nilai
budaya adalah sesuatu yang berbentuk nilai yang telah tertanam dan disepakati
oleh masyarakat berupa kebiasaan sebagai bentuk perilaku dan tanggapan terhadap
sesuatu keadaan sesudah atau sebelum terjadi.
Melestarikan budaya yang saat ini dimiliki oleh daerah merupakan kewajiban
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup yang berbudaya dan membaur kepada
kearifan lokal itu sendiri, sehingga nantinya jangan sampai anak cucu kita
tidak tahu akan budaya, tradisi dan bahkan kearifan lokal yang dimiliki.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal merupakan suatu budaya yang
sudah melekat dalam diri masyarakat setempat. Kearifan lokal memiliki
nilai-nilai yang dapat dijunjung dalam kehidupan termasuk juga dalam dunia
pendidikan khususnya SMPN 8 Surakarta. #suprapti
Sie Publikasi
SMPN 8 Surakarta: Dra. Sri Suprapti
Komentar