Ini Harapan SMPN 8 Adakan Gelar Karya P5-Gelar karya ini dibuka oleh Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd., dalam sambutanya mengharapkan agar acara ini dapat meningkatkan jiwa entrepreneur siswa kelas VII dan VIII. Kepala Sekolah mengapresiasi seluruh Koordinator maupun Pendamping P5, serta seluruh siswa kelas VII dari VIIA – VIIH, kelas VIII dari VIII A – VIIIH karena sudah membuat dan menampilkan produk - produknya secara maksimal dan luar biasa.
Setelah membuka gelar karya,
Kepala Sekolah keliling melihat produk – produk yang sudah dibuat oleh siswa di
masing – masing stand, dan kemudian diikuti oleh Bapak dan Ibu guru serta semua
siswa SMPN 8 Surakarta. Sekaligus Orang Tua / Wali Peserta Didik yang kebetulan
bertepatan dengan penerimaan Hasil Belajar Tengah Semester Gasal Tahun
Pelajaran 2023/2024.
Selanjutnya, kegiatan ini
diharapkan berlangsung dengan lancar dan menjadi sebuah wadah dalam membangun
ide kewirausahaan bagi kaum muda masa kini serta meningkatkan nilai profil
pancasila yang lebih kuat. Selain itu kegiatan gelar karya yang melibatkan seluruh
Peserta Didik dari kelas VII dan VIII merupakan satu dari banyaknya upaya yang
sekolah galakkan dalam meningkatkan kreativitas dan tanggung jawab Peserta
Didik serta semangat pantang menyerah dalam berwirausaha.
"Gelar karya ini merupakan
implementasi atas ide – ide atau inovasi yang telah dikembangkan oleh Peserta
Didik sesuai dengan kelompoknya masing – masing baik berupa olahan makanan dan
batik. Mereka belajar menjadi pelaku dan penggerak roda perekonomian dalam
lingkup kecil, mengasah jiwa Wirausaha sejak dini, mengajarkan sikap jujur,
kreatif, kerjasama dengan team, dan tanggungjawab serta semangat pantang
menyerah," cetusnya.
Pada hari Jum’at, 20 Oktober
2023, pukul 07.30 WIB SMPN 8 Surakarta menggelar acara Gelar Karya Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kewirausahaan olahan bahan
makanan lokal. Acara ini dilaksanakan di ruang Aula dan sekitarnya, dan diikuti
oleh seluruh siswa kelas VII dan VIII A sampai H dibuat stand masing - masing
kelompok yang dihias dengan menarik, dan sangat kreatif.
Satu kelas terdiri dari 4
kelompok, setiap kelompok membuat satu makanan olahan berbahan singkong, jamur
dan minuman juga karya kerajinan batik. Perlu diketahui bahwa pembelajaran P5
sendiri diawali dengan pemberian materi terkait singkong, jamur dan batik.
Selanjutnya setiap kelompok di bimbing mulai dari pemilihan makanannya,
periklanan baik offline maupun online dan acara puncaknya yaitu Gelar Karya P5.
Hesti Setyaningsih, S.Kom, selaku
Waka Kurikulum menyampaikan bahwa P5 adalah bagian dari implementasi kurikulum
merdeka yang bertujuan untuk meningkatkan karakter siswa merujuk pada profil
pelajar Pancasila serta memberikan pengalaman berpikir kritis untuk mengatasi
permasalahan atau isu yang sedang berkembang di lingkungan sekitar untuk
mendapatkan solusi yang tepat sehingga pengalaman life skill tersebut
bermanfaat dalam kehidupan sehari - hari sehingga tercipta manusia Indonesia
seutuhnya.
Dengan kegiatan P5 ini, Peserta
Didik bisa lebih senang, di Kurikulum Merdeka ini, bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaannya
disamping akademisnya, dan mampu mengelola kewirausahaannya ke depan.
"Dalam kegiatan P5 ini juga diambil penilaian dalam bentuk raport setahun
sekali, dimana yang dinilai bukan hasil akhirnya tetapi proses pemahaman mereka
selama ini, kemandirian dan kreativitas juga dinilai di dalamnya,"
terangnya.
Menurut Wahyu Prihatin Sayekti,
S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah urusan organisasi dan kesiswaan mengapresiasi
kegiatan P5 Gelar Karya SMPN 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2023/2024. Penghargaan
yang setinggi - tingginya kepada panitia gelar karya yang
sudah mempersiapkan dengan sekuat tenaga dan pikiran mendampingi Peserta Didik
dari perencanaan sampai menghasilkan sebuah produk.
Ucapan terimakasih disampaikan
Waka Kesiswaan untuk Orang Tua Peserta Didik yang telah mendukung sampai dapat
diselenggarakan gelar karya yang membutuhkan dukungan baik materi, pikiran
sumbang saran agar tercapainya tujuan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.
Tujuan Pendidikan di sekolah akan tercapai diperlukan kekompakan dalam
pendampingan Peserta Didik baik di rumah, di masyarakat, dan pendidikan formal
di sekolah. Dengan dukungan doa keluarga besar SMPN 8 Surakarta dan Orang Tua
siswa semoga SMPN 8 Surakarta semakin jaya dan tumbuh banyak bintang.
Safitri, Orang Tua dari Kanaya
Fitri kelas 8B ketika ditemui menuturkan kegiatan Gelar Karya P5 di SMPN 8
Surakarta ini sangat luar biasa, karena
semua produk dari adik - adik kelas VIIA – VII H bisa habis dalam waktu yang
singkat, dan ada beberapa siswa yang membeli makanan sampai 2 kali. Ini
menandakan produk lokal yang dibuat oleh adik - adik kelas ini enak, dan dibuat
kemasan yang menarik serta harganya terjangkau.
"Karya kerajinan batik juga
bagus - bagus dan menarik. Alhamdulillah antusias semua warga sekolah dalam
gelar karya ini sangat tinggi, terbukti jam 09.00 kurang lebih, sudah sold
out," ungkapnya.
Harapan Kepala Sekolah bahwa
kegiatan wirausaha ini tidak hanya sekedar pembelajaran untuk tugas di sekolah
namun dapat diterapkan dalam lingkungan sosial dimana kita mampu menyediakan
lapangan wirausaha baru dibandingkan menjadi penonton bagi wirausahawan yang
telah sukses.
"Semoga di kegiatan gelar
karya selanjutnya bisa jauh lebih maksimal lagi. Dari kegiatan Gelar Karya P5
Kewirausahaan ini semoga Peserta Didik dapat berkreasi dan memiliki ketrampilan
dalam berwirausaha yang kreatif dan inovatif dengan tetap memperhatikan
kearifan lokal yang ada. Sukses untuk Depanska Jaya!" harapnya.
Perlu diketahui bersama bahwa Kurikulum
Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam kurikulum ini terdapat
beberapa istilah baru, salah satunya adalah P5 yaitu Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang menjadi salah
satu projek wajib bagi siswa yang menggunakan kurikulum merdeka.
Gelar Karya “Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila” adalah sebuah acara yang bertujuan untuk
memperlihatkan dan menghargai kebolehan siswa dalam mengimplementasikan nilai -
nilai Pancasila dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas mereka. Kurikulum Merdeka telah diperkenalkan secara
resmi oleh menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia
(Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim pada Februari 2022 lalu. Kurikulum ini
akan menjadi pengganti Kurikulum 2013 yang saat ini masih digunakan oleh
beberapa sekolah di Indonesia.
Sie publikasi SMPN 8 Surakarta: Dra. Sri
Suprapti
Komentar